Sekitar pukul 12:05 WIB aku pulang kerja, saat melewati pabrik aku melihat kucing kecil itu dengan tingkah yang ketakutan, ya saya yakin dia ketakutan karena suara gemuruh pabrik. Hati ini benar-benar iba melihatnya, ku bawa dia pulang lalu ku rawat, ku beri dia susu dan makanan yang enak.
Semakin hari dia semakin aktif dan manja layaknya seekor kucing kepada majikan, Ibu jarikulah yang selalu dijadikan media untuk bercanda olehnya, lucu dan geli namun menggemaskan.
Setiap malam dia selalu ada di antara duakakiku saat tidur, mungkin karena di situ hangat.
Aku mulai merasa tak kesepian dengan kehadirannya, aku mulai mendidiknya untuk tidur dan buang air pada tempatnya, hasilnya mengejutkan ! Dia langsung mengerti dimana dia harus buang air dan tidur yang sudah ku siapkan.
Aku mulai tidak khawatir untuk membiarkannya sendirian dirumah, biasanya aku khawatir dia buang air sembarangan, ternyata dia memang mengerti dimana tempatnya.
Entah apa yang membuat aku keliru yang membiarkannya keluar tanpa diawasi, hingga dia tewas secara mengenaskan seperti ini.
Jujur, walau ini hanya seekor kucing, tapi mengingat kasihannya dia saat sendiri, melihat tingkah lucunya dia, dan dengkuran mangkalnya itu aku sedih melihatnya berakhir seperti ini.
Humpty, maaf aku tak menjagamu hingga kau berakhir seperti ini.
Humpty, sana jangan buang air sembarangan ya, Allah.SWT pasti menjagamu di sana, jangan nakal.....
Selamat tinggal Humpty....